Sunday, April 29, 2012

Mengenal Psikologi Pada masa Remaja (Pubertas)




Masa remaja adalah masa transisi atau masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa , yang di awali dengan pubertas. pada masa ini terjadi perubahan fisik,sosial , maupun emosional . Remaja ( adolesence ) berasal daribahasa Latin yang berarti tumbuh ke arah yang lebih matang (Muss, 1968).

Quote:Secara umum, kriteria remaja dikelompokan menjadi 3 golongan yaitu:
1. Remaja awal : usia 10 - 14 tahun
2. Remaja madya : usia 15 - 18 tahun
3. Remaja akhir : usia 19 - 24 tahun


Karakteristik Perkembangan remaja, meliputi

Spoiler for 1.Perkembangan Fisik:
Perkembangan Fisik di tandai dengan pertumbuhan fisik yang sangat pesat. perkembangan seksualitas berupa munculnya tanda-tanda seksual primer dan sekunder.
a. Tanda seks primer. menunjukan matangnya organ seksual.
pada pria di tandai dengan mimpi basah
(nocturale emission), sedangkan pada wanita dengan menarch (haid pertama).
b. Tanda seks sekunder.
Tanda-tanda tersebut adalah

Perempuan

  • Tumbuhnya rambut pubis dan bulu ketiak
  • Payudara membesar
  • Ukuran pinggul bertambah besar
  • Kelenjar sebasea semakin aktif sehingga munculnya jerawat

Pria

  • Tumbuhnya rambut pubis dan bulu ketiak
  • Terjadi perubahan suara
  • Tumbuhnya kumis dan jakun
  • Kelenjar sebasea semakin aktif sehingga munculnya jerawat
  • Otot tubuh, kaki, dan tangan membesar


Spoiler for 2.Perkembangan Kognitif:
Remaja mampu berfikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Misalnya, gagasan tentang sistem keadilan. Pada anak, sistem keadilan cenderung dikaitkan dengan polisi atau hakim, sedangkan pada remaja, sistem keadilam merupakan suatu aspek kepedulian terhadap hak-hak warga masyarakat.

Spoiler for 3.Perkembangan emosi:

Puncak emosionalitas remaja berpengaruh pada perkembangan organ seksualnya. Remaja cenderung sensitif dan reaktif, emosi negatif, dan tempramental ( misalnya,mudah tersinggung,marah atau sedih). Untuk mencapai kematangan emosionalnya , remaja memerlukan lingkungan yang kondusif, yaitu hubungan yang harmonis , saling menghargai, dan mempercayai. Kegagalan menyesuaikan diri dengan lingkungan menyebabkan remaja menjadi agresif (mis, keras kepala,senang bertengkar dan berkelahi) atau melarikan diri dari kenyataan(mis,melamun, menyendiri,mengkonsumsi minuman keras dll)


Spoiler for 4.Perkembangan Sosial:

Remaja mulai memiliki social cognition,yaitu kemampuan untuk mengenal orang lain, serta conformitiy yaitu kecendrungan untuk mengikuti opini, pendapat, nilai, dan hobi orang lain (teman sebaya)


Spoiler for 5.Perkembangan Moral:

Remaja sudah lebih matang di banding anak-anak mengenai nilai moral/ konsep-konsep moralitas (mis, kejujuran, keadilan,kesopanan, dan kedisiplinan)


Spoiler for 6.Perkembangan Kepribadian:

Secara bertahap, remaja mulai menemukan identitas atau jati dirinya. Hal ini di pengaruhi oleh iklim keluarga, tokoh idola, dan peluang untuk mengembangkan diri.


Spoiler for 7.Perkembangan Kesadaraan Beragama:

Pandangan terhadap Tuhan atau agama sangat dipengaruhi oleh perkembangan pikiran.. Kemampuan berpikir abstrak memungkinkan remaja untuk mentransformasikan keyakinan agamanya.




Quote:Problema Remaja
Quote:Salah satu problema yang sering kali terjadi pada fase ini adalah kenalakan remaja, yaitu perilaku yang menyimpang atau, melanggar hukum.
Beberapa bentuk kenalakan remaja :
Quote:1. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain (mis, perkelahian, pemerkosaan,perampokan dan pembunuhan).
2.Kenakalan yang menimbulkan korban materi (mis, pengurasan, pemcurian,pencopetan)
3.Kenakalan sosial (mis, pelacuran dan penyalahgunaan obat terlarang)
4.Kenakalan yang melawan status (mis, mengingkari status anak sebagai pelajar atau status orang tua)

Faktor yang mempengaruhi perilaku menyimpang pada remaja:
Quote:1.Kelalaian orang tua dalam mendidik anak (bimbingan nilai-nilai agama)
2.Perselisihan atau konflik orang tua antara anggota keluarga
3.Perceraian
4.Sikap perlakuan orang tua yang burujk terhadap anak
5.Kondisi ekonomi keluarga yang baik (miskin/kaya)
6.Penjualan alat kontasepsi yang kurang terkontrol
7.Penjualan miras dan obat terlarang secara bebas
8.Pengangguran
9.Moral masyarakat yang bobrok
10.Beredarnya film atau bacaan porno
11.Salah pergaulan


Seksualitas pada remaja
Quote:Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual, baik terhadap lawan jenis maupun sesame jenis. Wujud tingkah laku tersebut antara lain : perasaan tertarik , berkencan, bercumbu, dan bersenggama . Objeknya dapat berupa orang lain, dalam khayalan , atau diri sendiri 
Faktor Penyebab Munculnya perilaku seksual :


Spoiler for 1.Meningkatnya Libido Seks.:
Remaja menghadapi tugas perkembangan sehubungan dengan perubahan fisik dan peran social yang terjadi dalam dirinya ( Havighurs ) .
Tugas perkembangan menurut Jensen :
a. Menerima kondisi fiisiknya yang berubah
b. Memanfaatkam teman sebaya ( peer group ),bai laki-laki maupun perempuan .
c. Menerima peran seksualnya
d. Mempersiapkan pernikahan, perkimpoian , dan kehidupan berkeluarga .

Spoiler for 2. Penundaan usia Pernikahan .:
Pernikahan di bawah umur masih sering di temukan di daerah pedesaan . Kebiasaan ini bermula dari adat istiadat yang berlaku di wilayah tersebut . Hal yang menjadi tolok ukur adalah kematangan fisik . Sebaliknya di wilayah perkotaan, seiring dengan taraf pendidikan masyarakat dan semakin banyaknya anak perempuan yang bersekolah, kebutuhan untuk menikah di usia muda juga menurun .


Spoiler for 3.Tabu:
Seks di anggap bersumber dari dorongan komunikasi naluri di dalam diri ( id ) yang bertentangan dengan dorongan moral ( super-ego ) sehingga harus ditekan . Pada umunya remaja tidak mau mengakui aktifitas seksualnya sehingga sulit untuk di ajak berdiskusi tentang topic seputar seks. Sulitnya upaya komunikasi antara anak dan orang tua menyebabkan perilaku seks uang tidak diharapkan .

Spoiler for 4.Kurangnya Informasi Tentang Seks.:
Umumnya anak-anak memasuki usia remaja tanpa memiliki pengetahuan yang memadai tentang seks. Bahkan selama remaja menjalin hubungan (berpacaran), informasi yang mereka dapat cenderung salah . Sikap menabukan seks pada remaja hanya mengurangi kemungkinan mereka untuk membicarakannya secara terbuka , tetapi tidak mencegah mereka untuk melakukan hubungan seks !


Spoiler for 5.Pergaulan yang semakin BEBAS .:
Forehand mengemukakan bahwa “semakin ketat pemantauan orang tua tehadap anaknya, semakin rendah kemungkinan mereka untuk menunjukan perilaku menyimpang “. Selian komunikasi , orang tua perlu menumbuhkan kepercayaan terhadap anak sehingga mereka menjadi lebih terbuka dan mau bercerita agar orang tua dapat memantau pergaulan secara wajar .


CARA MENGENALKAN PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK

Sekarang ini sudah banyak orangtua yang menyadari betapa pentingnya pendidikan seks untuk anak. Tetapi para orangtua juga merasa bingung bagaimana caranya menanamkan pendidikan seks kepada anak mereka.

Kunci utama dalam memberikan pendidikan seks dini pada anak adalah komunikasi serta penyampaian yang tepat.

Spoiler for Tips yang dapat membantu anda ::

1. Ubah pandangan atau paradigma bahwa seks bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan. Biasakan bicara terbuka antar keluarga termasuk membicarakan seks.

2. Jelaskan secara ilmiah dan alamiah masalah seks pada anak, apabila anak Anda bertanya, jawablah dengan bahasa yang layak untuk didengar. Jangan sampai anak Anda malu, apalagi takut untuk bertanya. Jadi persiapkanlah jawaban yang tepat sebelum mengajaknya berdiskusi.

3. Ajarkan persoalan seks dari segi moral, norma, ilmiah dan agama agar anak dapat memahami seks dengan benar.

4. Pakailah istilah atau sebutan yang jelas dan tepat untuk menyebut organ-organ genital. Misalnya menggunakan istilah vagina dan penis.

5. Sesuaikan penjelasan mengenai seks berdasarkan usia dan tingkat pemahaman anak.

6. Batasi penjelasan atau jawaban hanya pada pertanyaan anak saja, tidak perlu melebarkan terlalu jauh topik pembicaraan.

7. Peka terhadap pertanyaan kritis anak Anda, bahkan apabila anak bertanya soal mimpi basah atau masturbasi. Katakan itu hal yang wajar terjadi dalam usia puber.




Sumber:
Spoiler for Sumber:
Psikologi untuk mahhasiswa kebidanan, EGC, 2010
 

0 comments:

Post a Comment

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.